PUISI

Tanpamu... Aku kehilangan separuh dari diriku sendiri Kau bilang dirimu adalah diriku Dan diriku adalah bagian dari dirimu  Bagian dari detak yang tak akan berpisah dari jantung Tanpamu... Sepiku merajam menghunus setiap nafas yang aku hembuskan Menghitung berapa jumlah detik kita telah terpisah Tanpamu... Bahkan aku sudah terbiasa lagi tanpamu Tanpa pundakmu yang kokoh tempatku bersandar Tanpa senyummu yang lembut saat hati ini goyah Tanpa kata katamu yang bijak saat aku salah Telah kusebutkan namamu dalam setiap doaku Telah kusematkan namamu dengan baik dihatiku agar tak pergi kemanapun kau suka Dan sekarang Telah aku bebaskan hatiku Untuk tak berdetak karenamu lagi Untuk menghapus setiap bayangan dipikiranku karena wajahmu Dan besok Kita anggap kita tak pernah bertemu Biarkan waktu yang akan mengajariku dan mengajarimu Cara terbaik untuk saling melupakan

Teruntukmu yang tak kunjung datang bagai pelangi yang menunggu hujan reda bagai bulan yang berharap siang segera berlalu melewati hari hari penuh dengan gemuruh gelisah mendayu- dayu ingin berkemas mendekapmu dalam kehalalan dan dinginnya malam seperti jangkrik yang selalu kesepian setiap malamnya aku adalah yang tak pernah engkau damba mencoba mencibir pedihnya dunia yang terasa hampa hampa tanpa dirimu hampa tanpa sambutmu hampa yang selalu hidup dalam jiwaku Teruntukmu jodoh yang tak kunjung datang aku menghakimi diriku sendiri untuk yang tak mungkin terjadi mencoba membangkitkan aroma hitam yang kau dustakan belajar menerima kepastian yang sudah   didepan mata Teruntukmu jodoh yang tak kan pernah jadi milikku engkau adalah kebahagiaan yang jauh dari gelas kopiku hitammu pekat tak terajam gulapun tak sanggup melunturkannya karna kau tak kan pernah jadi milikku untuk diri yang hina ini aku mendambamu di sudut- sudut waktuku   Jak

Pada akhirnya... Airmataku tumpah juga dengan tangismu Kisah kita Kisah singkat dengan banyak klimaks Pertemuan sesaat  Memberiku tawa, kadang tangis, kadang luka yang cepat diobati Kadang perih yang termaafkan Kadang... Tak seperti hari ini Aku telah mengucapkan salam perpisahanku untukmu Dalam gema tangis yang kutahan di dadaku hingga sesak rasanya Dan airmataku masih tak tertolong Kubendung dengan segala kisah yang sudah kau torehkan Kau seperti malaikat yang TUHAN hadiahkan untuk mengobati laraku Kau seperti pelangi yang hadir setelah badai menerpa Kau... sesuatu yang tak dapat kugambarkan dengan kata apapun Aku tak menyesali perpisahan ini Karena ini pada akhirnya akan terjadi setelah pertemuan Dan indah yang kurasakan sebelumnya kamulah yang memberikannya untukku Terima kasih pernah ada dalam hidupku Terima kasih sudah memberikan warna yang cantik untuk setiap hari- hariku Dirimu yang kebaikannya tak dapat aku lukiskan dengan kata- kata cantik ini Tetaplah